Kajian Fiqih Masjid Raudhatul Jannah

Puasa Muharram  (07/07/2025_

Oleh: Syamril

Sejak Jumat 27 Juni 2025 kita sudah memasuki bulan  Muharram sekaligus Tahun Baru Islam 1447 H. Muharram menjadi satu dari 4 bulan haram dalam Islam. Bulan haram artinya bulan yang mulia. Jika melakukan kebaikan maka pahalanya berlipat ganda. Jika melakukan kejahatan dosanya juga berlipat ganda. Bahkan dalam bulan haram sejak zaman jahiliyah sudah berlaku aturan tidak boleh melakukan peperangan kecuali membela diri karena diserang pihak lain.

Dalam kalender Hijriyah 4 bulan haram itu ada di awal, tengah dan akhir. Diawali dengan Muharram, di tengahnya ada Rajab. Di akhir ada Dzulqaidah dan Dzulhijjah. Apa  hikmahnya? Menurut Ust. Faizal Abdillah, ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun Allah ingin agar manusia menjaga kemuliaaan dirinya. Menjaga perilakunya di awal, tengah dan akhir. Ada konsistensi dan keberlanjutan. 

Bulan Muharram memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, selain termasuk bulan haram atau bulan suci, bulan ini juga sering disebut dengan Syahrullah al-Ahsyam yang artinya bulan Allah yang sunyi. Kata Syahrullah disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW. Salah satunya yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
 "Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim)

Jika sesuatu dilekatkan nama Allah padanya, maka itu menunjukkan keistimewaan. Rasulullah berarti utusan Allah. Para Nabi dan Rasul adalah manusia terbaik di zamannya. Diutus Allah untuk menyampaikan ajaran agama. Khusus Muhammad Rasulullah adalah manusia paling mulia dan terbaik di muka bumi sejak Nabi Adam hingga akhir zaman. Baitullah berarti rumah Allah. Tempat paling mulia di mana shalat di dalamnya setara 100.000 kali lipat di tempat biasa. 

Syahrullah berarti bulan Allah. Mengerjakan ibadah di dalamnya memiliki keistimewaan. Khusus ibadah puasa Bulan Muharram kemuliaannya hanya dikalahkan oleh bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda" Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam," (HR. Muslim).

Keutamaan kedua bulan Muharram adalah terdapat hari Asyura di dalamnya. Hari Asyura adalah hari yang sangat dimuliakan dengan berpuasa sehari penuh. Berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang berasal dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' 

Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR. Muslim).

Untuk membedakan dengan puasa orang Yahudi maka Rasulullah meminta berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Apa keistimewaan puasa Asyura'? Dalam sebuah hadits riwayat Abu Qatadah, Rasulullah SAW menyebutkan secara langsung keutamaan luar biasa dari puasa di tanggal 10 Muharram. Beliau bersabda, "Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa-dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)

Hari Asyura' 10 Muharram 1447 H akan jatuh pada hari Ahad, 6 Juli 2025. Mari melakukan puasa sunnah pada hari tersebut. Agar lebih afdhal maka lakukan juga puasa pada 9 Muharram 1447 H yaitu Sabtu 5 Juli 2025. Mari raih kemuliaan, keutamaan dan pahala yang besar di bulan Muharram melalui berbagai ibadah khusus dan umum melalui aktivitas sosial, intelektual dan profesional. Selamat menjalankan puasa 9 dan 10 Muharram. 

Makassar, 8 Muharram 2025


Salam
Pengurus

KEDUDUKAN HATI DI SISI ALLAH SWT (17/09/2020)

Kembali Kajian zikir dan doa malam ini (17/09/2020) disampaikan oleh Ustad Ir. Ila Djalaluddin yang mengantarkan tema’Kedudukan hati di sisi Allah SWT” dimana Allah tidak akan melihat fisik, kedudukan seseorang untuk mulia disisi Allah SWT tapi akan kembali kepada Amal perbuatan baik kita selama di dunia.

Hadir dalam kesempatan ini Pengurus Masjid, Pengurus Majelis Taklim (MT-RJ) dan Jamaah Masjid Raudhatul Jannah yang menyimak tausiah yang diantarkan oleh Ustad Ilo dengan tetap jaga jarak serta menggunakan masker guna mencegah penularan covid-19. Dan pada.bagian penutup dilakukan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Ilo. 

Berikut beberapa dokumentansi yang sempat diperoleh oleh team redaksi,

 

   

 


Salam
Pengurus

KAJIAN AGAMA DI MALAM AKHIR TAHUN 2019 (31/12/2019)

 

Untuk mengisi kegiatan akhir tahun 2019 Pengurus Masjid Raudhatul Jannah Kompleks Griya Mulya Asri (GMA) menggelar Kajian, serta Zikir untuk lebih mendekatkan diri kepala Allah SWT yang digelar tanggal 31 Desember 2019 bada Shalat Isya. Kajian kali ini dibawakan oleh Ustad Andi Hadi Ibrahim Baso, S.Sos, MA yang pada intinya mengajak jamaah untuk lebih banyak mengingat Allah SWT dengan segala rahmat yang diberikan kepada kita semua dengan banyak berzikir dan bersyukur, dan juga menyampaikan bahwa kita pada akhirnya akan kembali ke asalnya menjadi tanah sebelum dibangkitkan nanti di padang masyar. Pada kesempatan lain beliau menyambut baik kegiatan ini dengan membandingkan segala hiruk pikuk warga dengan segala kegiatan di malam tahun baru seperti biasanya.

 

 


Salam
Pengurus

Kajian spesial Menyambut Bulan Ramadhan bersama Ust Dr.Muttaqien Said,Lc,MA (19/04/2019)

Kajian kali ini dilakukan khusus untuk menyambut bulan suci Ramadhan 114H yang diantarkan oleh Bapak Dr. Muttaqien Said, Lc.MA dimana beliau adalah Pimpinan Pondok Pesantren Darul Abrar Bone yang berkesempatan bersilaturahim di Masjid Raudhatul Jannah kompeks Griya Mulya Asri.

Dalam tausianya beliau menjelaskan supaya Bulan Ramadhan dapat diisi dengan baik maka perlu latihan agar menjadi pembiasaan. Maka latihan itu bisa dilakukan sejak sekarang (Sya’ban) mulai dari puasa sunnah sebagaimana dalam hadist bahwasanya Rasulullah banyak melakukan puasa di bulan sya'ban dibandingkan di bulan-bulan lain selain puasa di bulan ramadhan. Di bulan puasa kita melaksanakan tarawih. Tarawih sendiri adalah shalat malam yang dilakukan di awal waktu malam, maka latihannya juga bisa dilaksanakan dari sekarang dengan memulainya bisa dengan rakaat yg paling sedikit.

Intinya ibadah memang perlu pembiasaan agar semakin meningkat dengan harapan ibadah yang kita lakukan semakin baik dari waktu ke waktu. Dalam hal dunia saja kita selalu ingin lebih baik maka tentu sebagai orang yang beriman harus mempunyai motivasi agar ibadahnya lebih baik dari waktu ke waktu

Di dalam Ramadhan juga disebut dengan nama syahru shadaqah (bulan sedekah) karena di dalam bulan ramadhan orang banyak memanfaatkan untuk bersedekah selain itu Rasulullah menjadi orang yang paling dermawan saat bulan ramadhan. Salah satu ciri orang yang bertaqwa sebagaimana di dalam Alqur'an yaitu mereka yang senantiasa berinfaq baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. Kenapa orang yang bertaqwa begitu mudah memberi? Karena mreka mengetahui pada hakikatnya apa yang mereka infaqkan tersebut akan kembali kepada mereka bahkan jauh lebih baik dari apa yang mereka infaqkan sebagaimana kisah pemilik masjid kubah di Bogor

Semoga dengan kebiasaan berinfaq di bulan ini bisa membuat kita lebih mudah berinfaq baik di bulan ramadhan yang pahalanya dilipatgandakan dibandingkan dengan  bulan-bulan lainnya.

Demikian beberapa catatan dari tausiah beliau kiranya dapat dipetik hikmahnya dan menjadi pelajaran buat kita semua. Kajian ini diakhiri dengan foto bersama  beliau dengan jamaah Masjid Raudhatul Jannah.


Salam
Pengurus

PUASA (30/04/2018)

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Dalam menghadapi bulan suci Ramadhan tahun 1439 H, Kajian Fiqih yang dibawakan oleh Bapak Ustad Dr.H. Abdul Rahim Amin, M.THI kali ini memberikan pembekalan tentang Puasa.

Istilah Puasa adalah Al-Imsak (Menahan) yang berarti menahan dari segala yang bisa membatalkan puasa misalnya Makan atau minum, hubungan suami istri di waktu berpuasa serta hal-hal yang bisa mengurangi kualitas puasa itu sendiri misalnya membicarakan hal-hal yang tidak baik.  Selain memperbanyak membaca Al Quran juga dianjurkan memperbanyak shalat malam. Serta beberapa sunnah yang perlu dilakukan misalnya percepatan buka puasa segera setelah azan maghrib berkumandan dan memperlambat sahur menjelang masuk waktu subuh. Demikian beberapa petikan hikmah tausiah yang disampaikan beliau dalam kajian Fiqih yang berlangsung tanggal 29 April 2018 di Masjid Raudhatul Jannah Kompleks Griya Mulya Asri.

  

 


Salam
Pengurus

KAJIAN FIQIH ; PENTINGNYA MEMASUKKAN HATI DALAM SHALAT (19/02/2018)

Assalamu Alaikum Wr. Wb

 

Pengurus Masjid Raudharul Jannah Kompleks Griya Mulya Asri kembali menggelar pengajian rutin, kajian Fiqih yang dibawakan oleh narasumber kita,  Bapak Dr. H.Abdul Rahim Amin, M.THI yang kali ini lebih memperdalam tentang pelaksanaan shalat dimana sangat ditekankan untuk "memasukkan hati" dalam setiap melaksanakan ibadah shalat kita sehingga bisa lebih fokus serta khusuk dalam menjalankannya dalam meningkatkan kualitas ibadah shalat sehingga pada akhirnya shalat itu tidak menjadikan beban tetapi menjadikannya sebagai kebutuhan setiap muslim dan muslimat dalam menjalankannya.

 

 

 


Salam
Pengurus

RUKUN SHALAT (13/11/2017)

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah setelah sempat tertunda sehari, tadi malam 12/11/2017 kembali digelar kajian Fiqih ba'da Maghrib bersama Ustad kita, Bapak DR.H.Abdul Rahim Amin, M.HI yang kembali melanjutkan materi sebelumnya yaitu, "RUKUN SHALAT ".   Adapun catatan kami dari hasil kajian semalam adalah sebagai berikut :

RESUME :

A. Syarat sah: bagian sahnya shalat diluar pelaksanaan shalat ( Pembahasan bulan lalu )
B. Rukun Shalat adalah bagian dari pelaksanaan shalat :
1. Takbir
Takbiratul Ihram ( Takbir dimulainya shalat dan sifatnya wajib dan Takbiran intikal ( Takbir perpindahan setiap gerakan yang sifatnya sunnah dan tidak dianjurkan lebih dari 3 harakat )
Takbir Qauliah : Takbir yang dilakukan dan hanya kita yang mendengar
Takbir
2. Berdiri
Hukumnya wajib bagi shalat fardhu dan sunnah bagi sholat sunnah
3. Al Qiroah : Wajib membaca surah Al Fatihah dan sunnah membaca surah lain
Anjuran :
- Al Fatihah di baca ayat per ayat.
- di baca sesuai kaidah Tajwid
...................................................

Rukun shalat selanjutnya akan dibahas dalam kajian fiqih bulan depan. . (NA)

    


Salam
Pengurus

KAJIAN FIQIH : MENGINGATKAN KEMBALI TENTANG PENTINGNYA IBADAH SHALAT (08/10/2017)

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pentingnya shalat, kembali pengurus Masjid mengadakan kajian rutin, Fiqih/Syariat pada hari sabtu malam, tanggal 07 Oktober 2017 (bada Maghrib), yang dibawakan oleh Ustad kita, Bapak Dr.H.Abd.Rahim Amin, MHI dengan tema, “Pentingnya Ibadah Shalat dalam kehidupan”, termasuk diantaranya bahasan tentang Rukun dan Syarat sahnya shalat. Shalat yang didasari dengan pengetahuan dengan yang tidak didasari dengan pengetahuan akan berbeda kualitasnya di sisi Allah, SWT. Wallahu A’lam bissawab.

 


Salam
Pengurus

Assalamu Alaikum Wr Wb.

Kegiatan kajian fiqih di masjid Raudhatul Jannah rutin dilakukan setiap bulannya, selain untuk menambah wawasan keagamaan warga muslim Griya Mulya Asri (GMA) dan sekitarnya, kegiatan ini juga sebagai wadah untuk memepererat tali silaturahim antar warga. Kajian rutin tentang Fiqh ini dibimbing oleh Ustd. Dr. Abd. Rahim Amin, SH. MHI.


Salam
Pengurus

KAJIAN FIQIH - 15 APRIL 2017

Assalamu Alaikum Wr Wb. Kegiatan kajian fiqih di masjid Raudhatul Jannah malam ini membahas tentang hukum puasa, sehubungan dengan menjelang memasuki bulan suci Ramadhan.

      


Salam
Pengurus