Tuntutlah Ilmu walau sampai ke Negeri China

Wa'alaikumussalam wr wb.

Berkaitan dengan pertanyaan jamaah tentang status dari perkataan: "Tuntutlah Ilmu walaupun sampai di negeri China", para ulama hadis berbeda pendapat.

Perkataan tersebut termuat dalam beberapa kitab, di antaranya dalam kitab Jami' Bayan al-'Ilmi wa Fadhlih yang ditulis oleh Ibn 'Abdil Bar dan juga kitab ar-Rihlah fi Thalab al-Hadis yang ditulis oleh al-Khatib al-Baghdadi.

Pada umumnya para ulama menilainya sebagai hadis dhaif (lemah). Di antara ulama yang memberikan penilaian seperti itu adalah Ibn Hibban, as-Sakhawi dan Ahmad bin Hanbal.

Imam al-Jauziy bahkan memasukkannya dalam kategori hadis maudhu' (palsu).

Meskipun demikian ada juga ulama hadis yang memasukkannya dalam kategori hadis maqbul (diterima), seperti al-Mizziy dan adz-Dzahabi.

Menurut al-Mizzy denfan jalur yang banyak, ia terangkat menjadi hadis Hasan. Bahkan menurut adz-Dzahabi, sebagian jalurnya sahih.

Adapun tentang sabab wurudnya, tidak dikemukakan secara ekpslisit dalam kitab matan hadis.

Saya pribadi lebih cenderung kepada pendapat ulama yang menilainya dhaif (lemah). Namun jika perkataan tersebut diterima sebagai hadis maqbul, maka

Hadis ini tidak menunjukkan kemuliaan negeri China atau keistimewaan orang China. Penyebutan China dalam hadis tersebut lebih kepada jaraknya yang jauh.

Dengan demikian, sifatnya adalah motivasi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk menuntut ilmu meskipun jaraknya jauh.

Wallahu a'lam

Hormat saya

Dr. Syahrir Nuhun Lc M.Th.I

------------------------


Assalamu alaikum Pak Ustad

Ungkapan, ‘Menuntut ilmu walau sampai ke negeri China’ sering kita dengar, apakah riwayat ini shahih, serta apakah ada azbabunnuzulnya, mohon pencerahan Pak Ustad, Jazakallah.

 

(Salah seorang Jamaah Masjid Raudhatul Jannah)

 


Salam
Pengurus