Assalamu Alaikum Wr Wb
Pengurus Raudhatul Jannah menghadiri Workshop manajemen pengembangan ekonomi syariah berbasis masjid yang dibuka oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia Sulawesi Selatan Bapak H.A.M.Amin Syam yang berlangsung di Grand Celino Hotel Makassar tanggal 28-29 Desember 2018 yang kali ini diwakili oleh Ketua Pengurus Bapak Jumardi Lanta.
Pada kesempatan ini panitia menampilkan pembicara Prof. Hamdan yang juga dikenal sebagai penulis buku “Melawan Takdir” memberikan beberapa catatan sebagai berikut :
1. Sebagian kondisi mesjid saat ini tidak nyaman bagi generasi mileneal.
2.Tantangan DMI ke depan adalah bagaimana generasi mileneal diajak mencintai mesjid.
3. Perlu kajian mendalam bagi pengurus mesjid sehingga mesjid itu ramai oleh generasi mileneal karena merekalah yang akan mengisi dan mengurus mesjid 10,20 & 30 tahun ke depan.
4. Salah satu ciri generasi mileneal suka berkumpul karena ada "wifi".
5. Kualitas khatib yang tidak menyenangkan karena monoton.
6. Perlu mencari khatib yang berkualitas, konsekuensinya insentif khatib ditingkatkan dengan cara mencari strategi bagaimana mencari donatur. Karena melalui "celengan" lobangnya sempit, perlu mencari strategy yang inovatif, kreatif seperti "celengan yg menggunakan gadget" jumlahnya bisa lebih banyak.
7. Kurang dialog dengan generasi mileneal, ada gap antara generasi tua dan mileneal, mereka mengambil tempat sendiri. Mereka asyik dengan temannya sendiri. Jika mereka ditegur kalau ribut, maka mereka mulai menjauhi mesjid.
8. Sebagian Kondisi mesjid juga saat ini sound sytemnya kurang bagus, wc tidak bersih sehingga mesjid tidak menarik bagi jamaah.
9. Perlu juga ada mubhalligat yang bisa membaca dan memberi solusi bagi kehidupan remaja putri mileneal.
Selain itu Sekum DMI Sulsel Ustad Hasid Palogai juga tampil memberikan beberapa catatan dalam kajian beliau sebagai pemateri kedua dengan judul Revitalisasi fungsi mesjid Jadikan mesjid sebagai pusat peradaban sebagaimana fungsi mesjid di zaman Rasulullah SAW (ekonomi, sosial politik & budaya), untuk konteks sekarang fungsi mesjid selain tempat sholat, yang paling utama bagaimana mensujudkan ummat (taat kepada perintah Allah dan Rasulullah dalam segala lini kehidupan). Untuk itu fungsi mesjid perlu pengembangan dan menghidupkan,
1. Majelis ta'lim
2. TPA/rumah Tahfidz
3. Peduli terhadap masyarakat Miskin di sekitar mesjid.
4. Tempat pelayanan kesehatan
5. Pengajian dari berbagai mazhab sehingga jamaah memiliki wawasan yang luas
6. Makmurkan mesjid dari jamaah yang bervariasi (orang tua, remaja, anak-anak, perempuan). Jika jamaah hanya didominasi orang tua, maka dipertanyakan peran pengurus mesjid.
7. Memperkuat dan Membangun hubungan sosial sesama muslim yang berbeda mazhab maupun kepada non muslim dalam sistem.sosial yang harmonis.
Dan sebagai pemateri ketiga adalah Bapak Nugroho Agung Dewanto dari Bank Mandiri Syariah dengan materi Peluang dan tantangan Financial Teknologi (Fintech) pada pengembangan ekonomi Syariah masjid yang memberikan beberapa catatan sebagai berikut
1. Masyarakat sekarang cenderung tidak.menggunakan uang tunai saat melakukan transaksi seperti OVO, E-toll, mobile banking, T-cash dan lain lain.
2. Kemajuan suatu bangsa adalah ketika transaksi uang tunai semakin berkurang. Tetapi semua berbasis teknologi digital.
3. Peluang, bagaimana mesjid memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memakmurkan dan dimakmurkan mesjid sebagamana visi DMI saat ini.
Berikut beberapa dokumentasi dari kegaitan workshop ini.